Pengantar Teori
Portofolio

E(R)=[(0.20x0.05)+(0.30x0.15)+(0.50x0.25)]=0.1800 atau 18.00%
Contoh
Ilustrasi:
Koefisien Variasi (Coefficient Variation, CV)
Hal ini menunjukkan bahwa saham Y lebih berisiko dari pada saham X, 0.37 > 0.25
Pengantar Teori Portofolio Modern
Ekspektasi Return Portofolio didefinisikan sebagai weighted average (rata-rata tertimbang) dari return seluruh asset yang ada dalam portofolio tersebut, di mana weight (bobot) yang digunakan untuk masing-masing return asset adalah proporsi dari portfolio yang diinvestasikan dalam asset tersebut.
Suatu portofolio yang
terdiri dari tiga saham: G, H, dan I masing-masing dengan ekspektasi return 12
persen, 20 persen, dan 17 persen. Asumsikan bahwa 50 persen diinvestasikan di
saham G, 30 persen di H, dan 20 persen di I. Ekspektasi return untuk portofolio
ini adalah
Setelah suatu titik
tertentu, risiko total portofolio tidak dapat dikurangi lagi.
Misalnya:
Perhitungan
di bawah ini menunjukkan bagaimana risiko turun kalau kita asumsikan bahwa risiko
setiap sekuritas adalah 0.20. Risiko portofolio akan terus turun jika kita
tambahkan semakin banyak sekuritas ke portofolio. Dalam kasus 100 saham, risiko
portofolio akan berkurang menjadi
Investasi
dalam aset keuangan merupakan komitmen saat ini dari dana (kekayaan) investor
untuk suatu periode waktu tertentu untuk mendapatkan suatu arus dana yang mengompensasi
untuk dua faktor: (1) lamanya dana tersebut diinvestasikan, (2) dan risiko yang
mungkin terjadi. Sebenarnya, ketika investor melakukan transaksi, mereka
mengetahui nilai sekarang atau present
value (harga beli aset) untuk nilai yang diharapkan di masa depan –
artinya, seseorang tidak mengetahui dengan pasti, berapa nilai yang akan didapatkan
nanti.
Karena
itu, dalam diskusi ini, kita akan membicarakan return yang diharapkan (expected
return) bukan return yang telah direalisasi (realized return). Investor harus mengestimasi dan mengelola
risk-return dari investasi mereka. Mereka mengurangi risiko sejauh mungkin
tanpa mempengaruhi return dengan membentuk portofolio yang terdiversifikasi.
Karena itu, kita harus memperhatikan total
portofolio investor dan menganalisis risiko investasi yang sesuai.
Sebagaimana
akan kita lihat nanti, diversifikasi adalah kunci untuk manajemen
risiko yang efektif.
Terdapat
beberapa alasan bahwa realized return penting bagi investor: (1) Investor perlu
mengetahui sejauh mana kinerja portofolio mereka jika dibandingkan dengan
indeks pasar, (2) membantu investor membentuk ekspektasi mereka tentang return di masa depan.
Menghitung Ekspektasi
Return
- Rata-rata tertimbang dari semua kemungkinan return, dimana bobot yang digunakan merupakan probabilitas kejadian dari masing-masing return.
- Disebut sebagai ex ante return.
Contoh:
Misalnya suatu
sekuritas memiliki 3 kemungkinan rate of return (hasil), yaitu sebagai berikut:
E(R)=[(0.20x0.05)+(0.30x0.15)+(0.50x0.25)]=0.1800 atau 18.00%
Menghitung Risiko
Variance dan Standard deviation (SD) digunakan untuk mengkuantifikasi dan mengukur resiko suatu
sekuritas.
- Mengukur sebaran (spread) pada distribusi probabilitas
- Variance dari returns:
- Standard deviation dari returns:
- Yang relevan adalah ex ante σ dibanding ex post
Ilustrasi:
Hitunglah ekspektasi return dan risk (Standar
Deviation) for General Food (GF) 2010, berdasarkan informasi Tabel berikut:
Probabilitas
|
0.10
|
0.20
|
0.40
|
0.15
|
0.15
|
E(R)
|
0.20
|
0.16
|
0.12
|
0.05
|
-0.05
|
Ekspektasi Return:
(0.10)(0.20) = 0.020
(0.20)(0.16) = 0.032
(0.40)(0.12) = 0.048
(0.15)(0.05) = 0.0075
(0.15)(-005) =
-0.0075
0.10 or 10% = expected return
Untuk menghitung standard deviasi General Food, gunakan
formula:
VARGF = [(0.20-.10)2x0.10]
+ [(0.16-0.10)2x0.20] + [(0.12-0.10)2x0.40] +
[(0.05-0.10)2x0.15] + [(-0.05-0.10)20.15]
= 0.0056
Karena
σi =
(VAR)1/2 Sehingga σ for GF = (0.0056)1/2 =0 .0750 = 7.5% Koefisien Variasi (Coefficient Variation, CV)
Jika
terdapat dua pilihan investasi, yaitu saham X dengan return yang diharapkan lebih
tinggi dan saham Y mempunyai deviasi standar lebih rendah.
CV
menunjukkan risiko per unit of return
dan menunjukkan perbandingan ketika return yang diharapkan dan risikonya untuk
dua pilihan investasi tidak sama.
Hal ini menunjukkan bahwa saham Y lebih berisiko dari pada saham X, 0.37 > 0.25
Pengantar Teori Portofolio Modern
Model
Markowitz menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut :
- Investor mempertimbangkan setiap alternatif investasi sebagaimana diperlihatkan oleh distribusi probabilitas dari ekspektasi return untuk beberapa periode kepemilikan;
- Investor memaksimalkan ekspektasi utilitas satu periode, dan kurva utilitas mereka yang menunjukkan diminishing marginal utility dari kekayaan;
- Investor mengestimasi risiko portofolio berdasarkan pada variabilitas ekspektasi return;
- Keputusan investor semata-mata berdasarkan pada ekspektasi return dan risiko, sehingga kurva utilitas mereka merupakan fungsi dari ekspektasi return dan ekspektasi varian dari return saja;
- Untuk tingkat risiko tertentu, investor lebih menyukai return yang tinggi dan untuk tingkat ekspektasi return tertentu, investor lebih menyukai risiko yang rendah (Risk Averse).
Dari
kelima asumsi tersebut di atas dapat dibuat proposisi:
“Suatu aset
tunggal atau portofolio aset dapat dinyatakan efisien jika tidak ada aset lain
atau portofolio aset lain yang menawarkan ekspektasi return yang tinggi dengan
risiko yang sama, atau risiko yang rendah dengan ekspektasi return yang sama”
Ekspektasi Return Portofolio didefinisikan sebagai weighted average (rata-rata tertimbang) dari return seluruh asset yang ada dalam portofolio tersebut, di mana weight (bobot) yang digunakan untuk masing-masing return asset adalah proporsi dari portfolio yang diinvestasikan dalam asset tersebut.
Contoh:
Risiko Portofolio
Risiko
portofolio bukanlah penjumlahan sederhana dari risiko sekuritas-sekuritas yang membentuk
portfolio tersebut.
Penekanannya
adalah pada risiko keseluruhan dari portofolio bukan pada risiko dari masing-masing sekuritas
secara individual.
Suatu
sekuritas disebut berisiko jika dan hanya jika sekuritas tersebut menambah
risiko total dari portofolio.
Diukur
oleh variance dan standard deviation dari return portfolio:
Perlu diperhatikan di
sini bahwa risiko portfolio tidak sama dengan rata-rata tertimbang risiko
individual dari sekuritas-sekuritas dalam portfolio tersebut
Risiko portfolio
dapat dikurangi dengan melakukan diversifikasi (insurance principle)
Diversifikasi
Naive diversification adalah pemilihan
dari komponen-komponen portofolio secara random tanpa melakukan suatu analisis
sekuritas yang serius.
Ketika
jumlah saham dalam portfolio semakin meningkat, rata-rata risiko total portofolio
menurun. Penurunan risiko total marjinal ini akan semakin kecil ketika jumlah
sekuritas yang ditambahkan lebih banyak lagi.
Perhatikan
Gambar tersebut di atas:
Risiko
total portofolio memiliki dua bagian, yaitu:
risiko pasar dan risiko unik
- Market Risk (Risiko Pasar): Diversifikasi menghasilkan pemerataan risiko pasar
- Unique Risk (Risiko Unik): Jika portofolio semakin terdiversifikasi, risiko unik menjadi semakin kecil dan demikian juga risiko totalnya
Catatan: Mengurangi Risiko – Prinsip Asuransi
Bagaimana
portofolio aset dapat mengurangi risiko, asumsikan bahwa semua sumber risiko
dalam suatu portofolio sekuritas adalah independen. Ketika kita tambah
sekuritas ke portofolio ini, eksposur ke sumber risiko tertentu menjadi kecil.
Menurut the Law of Large Numbers, semakin besar ukuran sampel, semakin
besar kemungkinan rata-rata sampel akan mendekati nilai ekspektasi populasi.
Pengurangan risiko dalam kasus sumber risiko yang independen dapat dipandang
sebagai the insurance principle, nama untuk gagasan bahwa perusahaan asuransi
mengurangi risiko dengan menulis polis sebanyak mungkin terhadap sumber risiko
yang independen.
Perhatikan
bahwa dalam kasus prinsip asuransi, kita mengasumsikan bahwa rates of return sekuritas individual
adalah secara statistik independen (statistically
independent) sehingga setiap rate of
return sekuritas tidak dipengaruhi oleh rate
of return sekuritas lainnya (rate of
return sekuritas A tidak dipengaruhi oleh rate of return sekuritas B). Dalam situasi yang seperti ini, dan
hanya dalam situasi seperti ini, deviasi standar portofolio ditentukan oleh:
Misalnya:
GRAFIK
DIVERSIFIKASI DAN MANFAATNYA TERHADAP PENGURANGAN RISIKO PORTOFOLIO
Sejumlah
pakar telah merekomendasikan jumlah saham minimal dalam dalam portofolio dalam
Eduardus Tandelilin: (Sumber: Dikutip
dari Gerald D. Newbold dan Percy S. Poon, 1993, “The Minimum Number of Stocks
Needed for Diversification”, Financial
Practice and Education, hal. 85-87):
Diversifikasi
Ada
dua prinsip diversifikasi yang umum digunakan: a) Diversifikasi Random dan b) Diversifikasi
Markowitz.
Diversivikasi Random
Diversifikasi
random atau ‘diversifikasi secara naif’ terjadi ketika investor menginvestasikan
dananya secara acak pada berbagai jenis saham yang berbeda atau pada berbagai
jenis aset yang berbeda.
Investor
memilih aset-aset yang akan dimasukkan ke dalam portofolio tanpa terlalu
memperhatikan karakteristik aset-aset bersangkutan (misalnya tingkat risiko dan
return yang diharapkan serta industri).
Dalam
diversifikasi random, semakin banyak jenis aset yang dimasukkan dalam
portofolio, semakin besar manfaat pengurangan risiko yang akan diperoleh, namun
dengan marginal penurunan risiko yang semakin berkurang.
Diversifikasi
Markowitz
Berbeda dengan
diversifikasi random, diversifikasi Markowitz mempertimbangkan berbagai
informasi mengenai karakteristik setiap sekuritas yang akan dimasukkan dalam
portofolio.
Diversifikasi
Markowitz menjadikan pembentukan portofolio menjadi lebih selektif terutama
dalam memilih aset-aset sehingga diharapkan memberikan manfaat diversifikasi
yang paling optimal.
Informasi
karakteristik aset utama yang dipertimbangkan adalah tingkat return dan risiko
(mean-variance)
masing-masing aset, sehingga metode diversifikasi Markowitz sering disebut
dengan mean-variance model.
Filosofis
diversifikasi Markowitz: “janganlah menaruh semua telur ke dalam satu
keranjang“ Kontribusi
penting dari ajaran Markowitz adalah bahwa risiko portofolio tidak boleh dihitung dari
penjumlahan semua risiko aset-aset yang ada dalam portofolio, tetapi
harus dihitung dari kontribusi risiko aset tersebut terhadap risiko portofolio,
atau diistilahkan dengan kovarians.
Input
data yang diperlukan dalam proses diversifikasi Markowitz adalah struktur varians dan kovarians
sekuritas yang disusun dalam suatu matriks varians-kovarians.
Kovarians adalah suatu ukuran absolut yang menunjukkan
sejauh mana return dari dua sekuritas dalam portofolio cenderung untuk bergerak
secara bersama-sama.
Koefisien korelasi yang mengukur derajat asosiasi dua
variabel yang menunjukkan tingkat keeratan pergerakan bersamaan relatif (relative
comovements) antara dua variabel.
Koefisien Korelasi
Dalam
konteks diversifikasi, korelasi menunjukkan sejauh mana return dari suatu
sekuritas terkait satu dengan lainnya:
jika
ri,j
= +1,0; berarti korelasi positif
sempurna
jika
ri,j = -1,0; berarti korelasi negatif sempurna
jika
ri,j
= 0,0; berarti tidak ada korelasi
Dilanjutkan Ke Lecture-04A





