Friday, February 22, 2013

Lecture 01

Pendahuluan


Terdapat beberapa definisi:
  1. Menurut Sharpe at al. (1999: 1) investasi, dalam arti luas, mengorbankan rupiah atau dolar sekarang untuk rupiah atau dolar pada masa depan.
  2. Menurut Jones (2010: 2) investasi adalah studi tentang penempatan dana untuk satu atau lebih aset yang akan dipegang untuk beberapa periode mendatang.
Dari kedua definisi tersebut di atas ada dua atribut berbeda yang melekat: WAKTU dan RISIKO. Pengorbanan terjadi saat ini dan memiliki kepastian. Hasilnya baru akan diperoleh kemudian dan besarnya tidak pasti.

Dalam kasus tertentu, elemen waktu merupakan faktor yang mendominasi, misalnya obligasi pemerintah. Sedangkan pada kasus yang lain, risiko menjadi atribut yang dominan, misalnya kontrak opsi saham (KOS). Tetapi, bisa jadi baik waktu maupun risiko menjadi faktor yang penting, misalnya, jumlah lembar saham biasa.

Dalam diskusi ini penekanan pada aset keuangan, seperti, saham, obligasi, SPN (Surat Perbendaharaan Negara), dan lain-lain. Namun demikian, konsep ini berlaku juga untuk aset non keuangan, seperti: rumah, mobil, bangunan kantor, mesin, dan lain-lain.

Jika sekuritas (surat-surat berharga atau efek) dikombinasikan ke dalam suatu portofolio, hasil dari portofolio tersebut akan mempunyai risiko lebih rendah dibanding rata-rata risiko sekuritas (akan didiskusikan pada kuliah berikutnya). 

Mengapa Seseorang Mempelajari Investasi?

Hampir semua orang ketika membuat keputusan investasi kadang-kadang memerlukan suatu kerangka teori untuk mengelola investasi itu sendiri dan meningkatkan kesejahteraan. Selain itu, investasi juga merupakan bagian penting dari suatu karir. Misalnya, Analis Sekuritas, Analis Keuangan, Wakil Perantara Pedagang Efek (WPPE), Wakil Penjamin Emisi Efek (WPEE), Manajer Investasi, dan lain-lain.
 

 Keputusan Investasi

 Yang mendasari seseorang mengambil keputusan investasi adalah trade-off antara ekspektasi return (expected risk) dan risiko (risk). Hal ini terjadi karena ekspektasi return (return yang diharapkan) tidak selalu sama dengan return yang direalisasi (realized return). Yang dimaksud dengan risiko adalah perbedaan antara return yang direalisasi dan return yang diharapkan.

Sikap Investor Terhadap Risiko.

Pada dasarnya investor menginginkan return setinggi mungkin; namun demikian, tujuan ini terkendala oleh risiko. Toleransi investor terhadap risiko: Risk Averse, Risk Seeking, dan Risk Neutral

Risk Averse

JIka dihadapkan pada dua portofolio yang berbeda investor akan memilih berinvestasi di antara dua kemungkinan hasil: a) risiko sama, tetapi return berbeda, dia akan memilih return yang lebih tinggi; b) Return sama, tetapi risiko berbeda, dia akan memilih risiko yang lebih kecil. Artinya, investor risk averse tidak ingin mengikuti taruhan yang fair. 


Risk Seeking (Lovers)

Jika dihadapkan pada dua portofolio yang memiliki ekspektasi return yang sama, investor ini akan memilih portofolio yang memiliki risiko yang lebih besa.

Risk Neutral

 bagi investor risk neutral, risiko yang diukur oleh deviasi standar, adalah tidak penting dalam mengevaluasi portofolio.

Catatan:
Perlu dicatat di sini bahwa sikap toleransi risiko investor sangat mempengaruhi return yang diharapkan. 


Proses Keputusan Investasi


Menurut  Sharpe 'at.al' (1999: 11-14) terdapat lima prosedur (tahap) dalam membuat keputusan investasi yang menjadi proses investasi:

  1. Penentuan Kebijakan Investasi
  2. Melakukan Analisis Sekuritas
  3. Membentuk Portofolio
  4. Merevisi Portofolio
  5. Mengevaluasi Kinerja Portofolio

Penentuan Kebijakan Investasi

Meliputi penentuan tujuan investor dan besarnya kekayaan yang dapat diinvestasikan. Pertimbangannya adalah terdapat hubungan positif antara risiko dan return dalam strategi investasi. Tidak tepat bagi seorang investor mengatakan bahwa tujuannya adalah "hanya memperoleh laba yang tinggi."  Dalam kondisi ini, yang tepat bagi seorang investor adalah menyatakan tujuannya; "selain untuk memperoleh laba yang tinggi, dengan memahami bahwa ada kemungkinan terjadinya rugi." Jadi, tujuan investasi seharusnya dinyatakan dalam risiko maupun return. Dapat kita katakan bahwa risiko dan return seperti dua sisi dari satu mata uang koin yang sama

Langkah berikutnya adalah identifikasi potensi kategori aset keuangan yang akan dipilih ke dalam portofolio (kumpulan dari beberapa aset). Identifikasi ini berdasarkan pada tujuan investasi, besarnya kekayaan yang akan diinvestasikan , dan status pajak dari investor. Contoh: Tidak masuk akal, bagi investor yang tidak kena pajak berinvestasi pada sekuritas yang tidak kena pajak.

Kebijakan investasi merupakan batu pijakan bagi proses investasi. Sayangnya banyak investor yang mengabaikan hal ini.

Analisis Sekuritas

Tahap berikutnya adalah melakukan analisis sekuritas, meliputi penilaian sekuritas baik secara individu maupun kelompok sekuritas yang telah dipilih pada tahap penentuan kebijakan investasi. Tujuan penilaian ini adalah untuk mengidentifikasi sekuritas yang salah harga (mispriced).

Terdapat banyak pendekatan terhadap analisis sekuritas, namun pendekatan tersebut dapat dikelompokan ke dalam dua klasifikasi. Klasifikasi pertama adalah analisis teknikal, analis yang menggunakan pendekatan ini biasanya disebut analis teknis. Klasifikasi kedua adalah analisis fundamental, mereka yang menggunakan pendekatan ini biasanya disebut fundamentalis (ahli analisis fundamental).

Dalam bentuknya yang paling sederhana, analisis teknikal meliputi studi harga pasar saham dalam upaya meramalkan pergerakan harga masa depan untuk saham-saham tertentu. Pertama, harga-harga masa lalu dianalisis untuk menentukan trend atau pola gerakan harga. Kemudian, harga saham sekarang dianalisis untuk mengidentifikasi trend/pola yang muncul dan mirip dengan pola masa lalu. Pola saat ini yang cocok dengan pola masa lalu diharapkan akan terulang kembali.

Dalam bentuknya yang paling sederhana, analisis fundamental dimulai dengan mengestimasi bahwa true value (nilai sebeneranya) atau intrinsic value (nilai intrinsik) aset keuangan itu sama dengan nilai sekarang (present value) dari semua aliran kas (aliran tunai) yang diharapkan diterima oleh pemilik aset tersebut (investor). Karena itu, analis saham fundamentalis berupaya meramalkan saat dan besarnya aliran tunai dan kemudian mengonversikannya menjadi nilai sekarang dengan menggunakan tingkat diskonto (discount rate) yang tepat.

Analis fundamentalis tidak hanya mengestimasi tingkat diskonto saja tetapi juga aliran dividen dari suatu saham di masa depan, yang sama artinya dengan meramalkan pendapatan per lembar saham dan pembayaran dividen tunai (pay out ratio). Lebih jauh lagi tingkat diskonto harus diestimasi.

Setelah true value (misalnya dinotasikan dengan V) dari saham biasa suatu perusahaan ditentukan, nilai tersebut dibandingkan dengan harga pasar saham tersebut (misalnya, dinotasikan dengan P) dengan tujuan untuk melihat apakah saham telah dihargai dengan tepat (properly price). Saham yang memiliki V < P, disebut overvalued atau overpriced. Saham yang memiliki V > P, disebut undervalue atau underpriced. Besarnya perbedaan antara true value dan market price juga merupakan informasi penting karena keyakinan pendapat seorang analis bahwa harga saham tertentu tidak tepat bergantung pada besaran tersebut. Analis fundamental percaya bahwa kasus kesalahan dalam penentuan harga akan dikoreksi oleh pasar di masa depan, artinya harga saham yang undervalued akan mengalami kenaikan (appreciation) yang luar biasa. Sedangkan harga saham yang overvalued akan mengalami penurunan nilai (depreciation) yang luar biasa.

Membentuk Portofolio

Pembentukan portofolio mencakup identifikasi aset-aset mana yang akan dijadikan investasi, juga menentukan besarnya bagian kekayaan investor yang akan diinvestasikan ke tiap aset tersebut.


Di sini akan muncul isu Selektivitas (Selectivity), yaitu penentuan waktu dan diversifikasi perlu menjadi perhatian investor. Selektivitas juga disebut sebagai microforecasting, merujuk pada analisis sekuritas dan memfokuskan pada peramalan pergerakan harga masing-masing sekuritas. Penentuan Waktu (Timing), yang juga disebut macroforecasting, meliputi peramalan pergerakan harga saham biasa secara umum relatif terhadap sekuritas dengan bunga tetap, misalnya obligasi korporasi dan SPN.


Revisi Portofolio

Berhubungan dengan pengulangan secara berkala dari tiga langkah sebelumnya. Bisa jadi dari waktu ke waktu investor mengubah tujuan investasinya. Hal ini bermakna bahwa portofolio yang dipegang investor tidak lagi optimal. Oleh karena itu, investor membentuk portofolio baru dengan menjual portofolio yang dimilikinya dan membeli portofolio lain yang belum dimiliki.

Motivasi lain adalah seiring dengan perjalanan waktu, terjadi perubahan harga sekuritas, sehingga sekuritas yang tadinya tidak menarik sekarang menjadi menarik dan bisa juga kebalikannya. keputusan seperti ini biasanya bergantung pada biaya transaksi untuk melakukan perubahan tersebut dan besarnya peningkatan pendapatan investasi portofolio yang baru. 

Evaluasi Kinerja Portofolio

Meliputi penentuan kinerja portofolio secara berkala, tidak hanya berdasarkan return yang dihasilkan tetapi juga risiko yang dihadapi oleh investor. Jadi, diperlukan ukuran yang tepat tentang return dan risiko dan juga acuan yang relevan (benchmark).

Berikut ini adalah Gambar Proses Investasi:

 

ASET KEUANGAN YANG TERSEDIA BAGI INVESTOR


Diskusi kita adalah tentang alternatif investasi yang penting yang tersedia bagi investor, yaitu instrumen pasar uang sampai dengan instrumen pasar modal, khususnya saham dan obligasi sampai instrumen derivatif. Investor bisa berinvestasi baik secara langsung (direct investing) maupun tidak langsung (indirect investing).

Yang dimaksud dengan investasi tidak langsung (indirect investing) adalah pembelian dan penjualan saham perusahaan investasi yang, pada gilirannya, memegang portofolio sekuritas (efek). Perusahaan investasi ini biasanya disebut sebagai reksa dana atau mutual fund (topik tentang reksa dana akan kita diskusikan pada sesi 2). Sedangkan yang dimaksud dengan investasi langsung (Direct Investing), investor membeli dan menjual sekuritas oleh diri mereka sendiri khususnya melalui pialang (broker).

Jenis-Jenis Utama Aset Keuangan Di Indonesia

 

DIRECT INVESTING:
  1. Sekuritas yang tidak dapat dipasarkan: Saving Deposit, Certificates of Deposit
  2. Money Market (Pasar Uang) : Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Negotiable Certificates of Deposit (NCD), Commercial Paper (CP), Eurodollars, Repurchase Agreements (REPO), Banker's Acceptances (BA)
  3. Capital Market (Pasar Modal): Fixed Income
    • Government (SUN)
    • Government Retail (ORI)
    • Corporates (Perusahaan
  4. Capital Market (Pasar Modal): Equities
    • Preferred Stocks (Saham Istimewa)
    • Common Stocks (Saham Biasa)
  5. Derivatives Market: Option, Future Contracts for Certain Commodities
INDIRECT INVESTING:
  1. Investment Companies:
    • Unit Investment Trust
    • Open End 
      • Money Market Mutual Fund
      • Stock, Bond, and Income Funds
    • Close End
    • Exchange Traded Funds
 (Jones et al: 2009: 25)


CONTOH PERHITUNGAN SEKURITAS PASAR UANG

Sekuritas pasar uang umumnya dijual dengan diskon. Berikut ini adalah Rumus Perhitungan Discount Yield (DY) dan Investment Yield (IY).

 
 

Konvensi di Indonesia perhitungan discount yield (DY) untuk SBI menggunakan 360 hari dalam setahun. Yield ini dihitung seperti tersebut di atas. Discount yield understated untuk aktual yield investor karena menggunakan basis hari per tahun 360 hari.

Metode investment yield (IY) juga disebut sebagai bond equivalent yield dan coupon equivalent yield dapat digunakan untuk mengoreksi kekurangan tersebut. Rumus kedua sebagaimana dijelaskan di atas.



 Contoh:

Joe membeli suatu T-Bill dengan face value $100,000 dan untuk itu Joe membayar $97,000. Jatuh tempo dalam 279 hari. Berapakah bank discount yield dan Investment Yield?

 

SEKURITAS PASAR MODAL

Karakteristik sekuritas pasar modal adalah:

  1.  Sekuritas utang yang jatuh temponya lebih dari satu tahun dan kepemilikan saham lebih berisiko dari pada sekuritas pasar uang
  2.  Sekuritas Berpendapatan tetap (Fixed-income securities) memiliki skedul pembayaran tertentu: tanggal dan jumlah bunga serta pembayaran pokok telah diketahui terlebih dahulu
Karakteristik Obligasi:

  1. Pembeli obligasi berkupon yang baru diterbitkan adalah meminjamkan uang ke penerbit obligasi tersebut yang setuju membayar kembali pokok dan bunga
  2. Obligasi adalah fixed-income securities. Pembeli mengetahui arus kas masa depan dan mengetahui pembayaran bunga dan pokok
  3. Jika dijual sebelum jatuh tempo, harga akan bergantung pada tingkat bunga yang berlaku pada saat dijual
  4. Penetapan harga (Prices Quoted) sebagai persentase dari nilai pari
  5. Pembeli obligasi harus membayar harga obligasi plus accrued interest sejak pembayaran bunga tengah tahunan terakhir. Dalam penetapan harga tanpa accrued interest
  6. Jika dijual dengan premium, artinya harga jual tersebut di atas nilai pari. Jika dijual dengan discount artinya harga jual tersebut di bawah di bawah nilai pari.
 Contoh Perhitungan Accrued Interest


Obligasi Bank BTN IX tahun 2003, memiliki tingkat bunga 12,50% p.a.dengan pembayaran kupon 6 bulan sekali dengan pembayaran kupon terakhir adalah 28 Januari 2005, dan jika settlement date-nya 19 Juli 2005, berapakah accrued interest yang terutang untuk nilai nominal Rp 1 Milyar ? (Sumber: Agus Salim, PT. Trimegah Securities, Tbk.)

Jawab:
  
Nilai nominal            = Rp 1 Milyar
Kupon                       = 12,50%
Total hari                   = Januari(2) + Februari(30) + Maret(30)   + April(30) + Mei(30) +
                                      Juni(30) + Juli (19)= 171 hari


 

 

Inovasi Dalam Fitur Obligasi


Zero-coupon bond
  •  Dijual dengan harga diskon dan ditebus (redeemed) untuk nilai nominal pada saat jatuh tempo
  • Rate of return tetap, menghilangkan risiko re-investasi
  • Merespon dengan tajam terhadap perubahan tingkat bunga
  • Tidak populer bagi investor yang terkena pajak
  • Dapat memiliki fitur “call”

Catatan:

Penerbit zero coupon bond di Indonesia adalah hanya pemerintah. Tidak ada zero coupon bond dari korporasi atau agen pemerintah pada awal tahun 2008.

Jenis-jenis Obligasi Utama Di AS

  • Sekuritas pemerintah federal (contoh, T-bonds)
  • Di AS Sekuritas agensi pemerintah (contoh, GNMAs)
  • Federally sponsored credit agency securities (Contoh, FNMAs, SLMAs)
  • Municipal securities: General obligation bonds, Revenue bonds. Untuk jenis obligasi ini, memiliki implikasi pajak bagi investor.

Obligasi Korporasi

Biasanya surat utang tanpa jaminan yang memiliki masa jatuh tempo 20-40 tahun, membayar bunga tengah tahunan, callable, dengan nilai pari $1,000
  • Callable bonds memberikan hak kepada penerbitnya untuk melunasi utangnya sebelum jatuh tempo
  • Convertible bonds (obligasi konversi) dapat ditukar dengan aset lain sesuai dengan kebijakan ketika obligasi tersebut diterbitkan
  • Risiko yang mungkin adalah penerbit tidak bisa membayar (default) baik kupon maupun pokok
 
Pemeringkat Obligasi

  • Tingkat relatif kemungkinan default
  • Organisasi Pemeringkat
Standard and Poors Corporation (S&P)
Moody’s Investors Service Inc
Di Indonesia: Lembaga Pemeringkat Efek (Pefindo)
  • Perusahaan penilai melakukan analisis kredit untuk kepentingan investor
  • Penekanan pada kemungkinan default relatif penerbit


Proses Pengukuran Risiko Kredit





Metodologi Dan Kriteria






Pemeringkat Obligasi

Peringkat investasi sekuritas
Peringkat AAA, AA, A, BBB
Biasanya investor institusional terbatas pada empat kategori ini

Sekuritas spekulatif
Peringkat BB, B, CCC, C
Ketidakpastiannya signifikan
Obligasi peringkat C tidak membayar bunga/kupon
Untuk jelasnya lihat Tabel berikut:




Securitization (Sekuritisasi)

Transformasi aset tidak likuid, pinjaman individu yang berisiko menjadi asset-backed securities (Sekuritas Beragun Aset)

Marketable securities yang dijamin oleh kredit mobil, Tagihan credit-card, pinjaman usaha kecil, dan sewa guna usaha

Yields-nya tinggi, jatuh temponya pendek, peringkat untuk investasi.

Sekuritas Ekuitas

Menunjukkan kepemilikan dalam perusahaan

Menunjukkan kendali atas manajemen (sekurang-kurangnya dalam teori)
Hak Penentuan Suara Penting (Voting rights important )

Menunjukkan kewajiban yang terbatas
Investor hanya bertanggung jawab sebesar dana yang diinvestasikan - jika perusahaan bangkrut


Saham Istimewa (Preferred Stocks)
  • Hybrid security karena memiliki fitur baik utang maupun ekuitas
  •  Pemegang saham istimewa dibayar setelah pemilik utang tetapi sebelum pemegang saham biasa
    • Dividen diketahui terlebih dahulu dan dalam jumlah yang tetap:
    • Bisa jadi dividen kumulatif dihilangkan
  • Sering dikonversi menjadi saham biasa
  • Tingkat dividen bervariasi


Saham Biasa (Common Stocks)

  • Pemegang saham biasa adalah klaim sisa atas laba dan aset
  • Par value adalah face value dari suatu saham, biasanya nilai tersebut secara ekonomi tidak signifikan
  • Nilai buku adalah nilai akuntansi dari suatu saham
  • Market value adalah harga pasar sekarang dari suatu saham
  •  Dividen merupakan pembayaran tunai kepada pemegang saham
    • Dividend yield merupakan komponen return yaitu =D/P
    • Payout Ratio adalah rasio dividen terhadap laba
  •  Dividen saham adalah pembayaran kepada pemegang saham dalam bentuk saham
  • Stock split adalah penerbitan saham tambahan sesuai dengan proporsi saham yang beredar. Implikasinya: nilai buku dan nilai pari berubah
  • P/E ratio adalah harga pasar saham saat dibagi dengan laba perusahaan per saham


Investasi Secara Internasional

Investasi Langsung (direct investing)
  • Pialang saham AS dapat membeli dan menjual efek pada bursa efek luar negeri
  • Perusahaan asing dapat mendaftar efek mereka di bursa AS atau Nasdaq
  • membeli ADR’s (American Depository Receipts)
    • Efek yang mewakili kepentingan kepemilikan ekuitas pada perusahaan asing
    • Investor terisolasi dari fluktuasi mata uang



Derivative Securities

  • Efek yang nilainya diperoleh dari efek yang lain
  • Kontrak Futures dan Options adalah kontrak standar dan kinerjanya dijamin oleh pihak ketiga
    • Memerlukan Risk management tools
  • Warrants merupakan opsi yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membeli sejumlah saham biasa pada harga dan waktu tertentu (biasanya beberapa tahun)


Options (Kontrak Opsi Saham)

  • Opsi yang diperdagangkan di bursa diciptakan oleh investor, bukan oleh perusahaan
  • Call (Put): Pembeli memiliki hak tetapi bukan kewajiban untuk membeli (menjual) dalam jumlah yang tetap dari (kepada) penjual pada harga yang tetap sebelum (pada( tanggal tertentu
    • Hak ini dijual di pasar dengan suatu harga
  • Meningkatkan kemungkinan return


Futures (Kontrak Berjangka)

Futures contract: Perjanjian standar antara pembeli dan penjual untuk mengirimkan suatu fixed asset di masa depan dengan harga tertentu
  • Suatu “good faith deposit,” biasa juga disebut “margin”, diperlukan oleh pembeli dan penjual untuk mengurangi risiko gagal bayar (default risk)
  • Digunakan untuk melindungi dari risiko perubahan harga

End




23 comments:

  1. nama : widiastari shabrina putri
    nim : 023100172

    pak saya tidak mengerrti pada paragraf k 21, mengenai " membentujk portofolio" dengan istilah "microforecasting" apa artinya pak ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Microforecasting adalah merujuk pada analisis sekuritas dan memfokuskan pada peramalan pergerakan harga sekuritas. Misalnya kita menganalisis saham A dan B dan kemudian meramalkan apakah harga sekuritas A dan B tersebut di masa depan akan naik atau turun.

      saya kira demikian.

      Delete
  2. Nama:finda intan zurachman
    Nim:023100177

    Pak, saya belum mengerti penyabab munculnya isu selektivitas,contoh yang nyata nya gimana ya pak ?

    ReplyDelete
  3. nama : Juni Aditya Ning Tyas
    nim : 023100149

    pak, saya belum mengerti mengenai Convertible bonds, apakah kejadian seperti ini pernah terjadi di Indonesia? dan contohnya apa ya pak?

    ReplyDelete
  4. Nama : Gitta Destalya Adrian Nova
    NIM : 023100160

    Pak saya belum mengerti tentang "Risk Seeking (Lovers)" disitu disebutkan ada "dua portofolio yang memiliki ekspektasi return", dua portofolio yang memiliki ekspektasi return itu apa saja ya pak?

    ReplyDelete
  5. Nama : Ghea Permata Sari
    Nim : 023100154

    Pak, dari contoh di atas tersebut apakah ada contoh resiko yang lain yang bisa menggagalkan suatu investasi?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ghea tolong pertanyaannya diperjelas atau lebih spesifik?

      Delete
  6. nama dev
    NIM 023100199

    PAK SAYA ingin menanyakan,apa sebabnya saham ORI kurang diminati?

    ReplyDelete
  7. Nama : Debby Putri Setiabudi
    Nim : 023100173

    Dari penjelasan mengenai investasi di atas menurut saya sudah cukup jelas..
    Tetapi saya ingin bertanya mengapa banyak investor yang mengabaikan kebijakan investasi padahal dari keterangan di atas kebijakan investasi merupakan batu pijakan yang penting untuk proses investasi ?

    ReplyDelete
  8. Nama : Muhammad Luthfi Perdana
    NIM : 023101292

    selamat malam pak, di paragraf 19 ada kalimat "Analis fundamental percaya bahwa kasus kesalahan dalam penentuan harga akan dikoreksi oleh pasar di masa depan, artinya harga saham yang undervalued akan mengalami kenaikan (appreciation) yang luar biasa. Sedangkan harga saham yang overvalued akan mengalami penurunan nilai (depreciation) yang luar biasa". bagaimana cara saham yg undervalued bisa mengalami kenaikan yang luar biasa begitu juga sebaliknya untuk saham yg overvalued pak?

    ReplyDelete
  9. Nama : Wisda Puspita Sari
    Nim : 023100162

    Dari lecture ini saya ingin bertanya mengenai revisi portofolio yang di lakukan investor .. Apakah penyebab revisi tersebut hanya di karenakan perubahan Harga sekuritas dan perubahan tujuan investasi atau ada penyebab lainnya?

    ReplyDelete
  10. Nama :Baso Rukman
    Nim : 023101275

    pak saya ingin bertanya tentang analisis sekuritas,Bagaimana cara mengindentifikasi sekuritas yang salah harga dan cara melindungi agar tidak kesalahan pada sekuritas ???

    ReplyDelete
  11. Nama : nabila
    Nim : 023100147

    Saya ingin bertanya mengapa sekuritas utang yang jatuh temponya lebih dari satu tahun dan kepemilikan saham lebih berisiko dari pada sekuritas pasar uang ?

    ReplyDelete
  12. Nama : Natalis
    Nim : 023101267

    menanyakan sekedar kontrak berjangka...
    bapak argamaya saya ingin menanyakan siapa saja pelaku kontrak berjangka yang diperdangkan di bursa berjangka?

    ReplyDelete
  13. Nama : Siska Permata Sari
    NIM : 023101202

    Selamat Malam pak, dalam pembahasan Inovasi Dalam Fitur Obligasi pada Zero Coupon Bond dituliskan bahwa "tidak popular bagi investor yang terkena pajak" mengapa demikian ya pak? Dan bagaimana jangka waktu pada zero coupon bond ini, apa termasuk investasi jangka panjang atau pendek? Serta mengapa penerbit zero coupon di indonesia hanya pemerintah? Tidak Ada dari korporasi Dan agen pemerintah? Mohon penjelasan nya ya pak :) terimakasih..

    ReplyDelete
  14. Nama : Nurul Hilda Anjani S
    NIM : 023114055


    Pada Selektivitas (Selectivity),disebutkan bahwa penentuan waktu dan diversifikasi perlu menjadi perhatian investor. Untuk penentuan waktu yang tepat itu sendiri kapan pak ? terimakasih...

    ReplyDelete
  15. Ratih permatasari, 023101214

    Pak untuk seorang pemula yang ingin berinvestasi, menurut bapak sebaiknya memilih investasi dalam bentuk apa? Terimakasih.

    ReplyDelete
  16. Nama : Agisni Aulia
    NIM : 023100134

    Pak,saya ingin bertanya..saya msh blm paham dengan pembahasan "Jika dihadapkan pada dua portofolio yang memiliki ekspektasi return yang sama, investor ini akan memilih portofolio yang memiliki risiko yang lebih besar"
    mengapa yang di pilih risknya besar ya?

    Terima kasih pak :)

    ReplyDelete
  17. nama: eka daris nurul fazri
    nim: 023101283

    pak saya ingin bertanya mengapa dengan adanya beberapa asset keuangan di Indonesia, tetapi hutang negara kita belum cukup tertutupi?

    ReplyDelete
  18. Nama : Iqbal
    NIM : 023101239

    Pak,apa alasan yang mendorong seorang investor menjadi risk seeking ?

    ReplyDelete
  19. Nama : Dimas Dwi Ananto
    Nim : 023092028

    pak mau tanya apakah yang di maksd dengan Government (SUN)Government Retail (ORI)Corporates (Perusahaan ) . terima kasih pak

    ReplyDelete
  20. nama : Arina Hafiza
    nim : 023100136

    Pak saya masih kurang paham yg dimaksud dengan fitur call pada zero coupun bond, dan untuk apa? terimakasih

    ReplyDelete
  21. nama :Anik wulandari
    nim ;023101227

    malam pak saya mau taya resiko-resiko apa aja yang kita bakal dapet jika kita melakukan investasi?
    investasi jenis apa yang bagus?

    ReplyDelete