Pendahuluan
Terdapat beberapa definisi:
- Menurut Sharpe at al. (1999: 1) investasi, dalam arti luas, mengorbankan rupiah atau dolar sekarang untuk rupiah atau dolar pada masa depan.
- Menurut Jones (2010: 2) investasi adalah studi tentang penempatan dana untuk satu atau lebih aset yang akan dipegang untuk beberapa periode mendatang.
Dari kedua definisi tersebut di atas ada dua atribut berbeda yang melekat: WAKTU dan RISIKO. Pengorbanan terjadi saat ini dan memiliki kepastian. Hasilnya baru akan diperoleh kemudian dan besarnya tidak pasti.
Dalam kasus tertentu, elemen waktu merupakan faktor yang mendominasi, misalnya obligasi pemerintah. Sedangkan pada kasus yang lain, risiko menjadi atribut yang dominan, misalnya kontrak opsi saham (KOS). Tetapi, bisa jadi baik waktu maupun risiko menjadi faktor yang penting, misalnya, jumlah lembar saham biasa.
Dalam diskusi ini penekanan pada aset keuangan, seperti, saham, obligasi, SPN (Surat Perbendaharaan Negara), dan lain-lain. Namun demikian, konsep ini berlaku juga untuk aset non keuangan, seperti: rumah, mobil, bangunan kantor, mesin, dan lain-lain.
Jika sekuritas (surat-surat berharga atau efek) dikombinasikan ke dalam suatu portofolio, hasil dari portofolio tersebut akan mempunyai risiko lebih rendah dibanding rata-rata risiko sekuritas (akan didiskusikan pada kuliah berikutnya).
Catatan:
Perlu dicatat di sini bahwa sikap toleransi risiko investor sangat mempengaruhi return yang diharapkan.
Menurut Sharpe 'at.al' (1999: 11-14) terdapat lima prosedur (tahap) dalam membuat keputusan investasi yang menjadi proses investasi:
Dalam diskusi ini penekanan pada aset keuangan, seperti, saham, obligasi, SPN (Surat Perbendaharaan Negara), dan lain-lain. Namun demikian, konsep ini berlaku juga untuk aset non keuangan, seperti: rumah, mobil, bangunan kantor, mesin, dan lain-lain.
Jika sekuritas (surat-surat berharga atau efek) dikombinasikan ke dalam suatu portofolio, hasil dari portofolio tersebut akan mempunyai risiko lebih rendah dibanding rata-rata risiko sekuritas (akan didiskusikan pada kuliah berikutnya).
Mengapa Seseorang Mempelajari Investasi?
Hampir semua orang ketika membuat keputusan investasi kadang-kadang memerlukan suatu kerangka teori untuk mengelola investasi itu sendiri dan meningkatkan kesejahteraan. Selain itu, investasi juga merupakan bagian penting dari suatu karir. Misalnya, Analis Sekuritas, Analis Keuangan, Wakil Perantara Pedagang Efek (WPPE), Wakil Penjamin Emisi Efek (WPEE), Manajer Investasi, dan lain-lain.Keputusan Investasi
Yang mendasari seseorang mengambil keputusan investasi adalah trade-off antara ekspektasi return (expected risk) dan risiko (risk). Hal ini terjadi karena ekspektasi return (return yang diharapkan) tidak selalu sama dengan return yang direalisasi (realized return). Yang dimaksud dengan risiko adalah perbedaan antara return yang direalisasi dan return yang diharapkan.Sikap Investor Terhadap Risiko.
Pada dasarnya investor menginginkan return setinggi mungkin; namun demikian, tujuan ini terkendala oleh risiko. Toleransi investor terhadap risiko: Risk Averse, Risk Seeking, dan Risk Neutral.Risk Averse
JIka dihadapkan pada dua portofolio yang berbeda investor akan memilih berinvestasi di antara dua kemungkinan hasil: a) risiko sama, tetapi return berbeda, dia akan memilih return yang lebih tinggi; b) Return sama, tetapi risiko berbeda, dia akan memilih risiko yang lebih kecil. Artinya, investor risk averse tidak ingin mengikuti taruhan yang fair.Risk Seeking (Lovers)
Jika dihadapkan pada dua portofolio yang memiliki ekspektasi return yang sama, investor ini akan memilih portofolio yang memiliki risiko yang lebih besa.Risk Neutral
bagi investor risk neutral, risiko yang diukur oleh deviasi standar, adalah tidak penting dalam mengevaluasi portofolio.Catatan:
Perlu dicatat di sini bahwa sikap toleransi risiko investor sangat mempengaruhi return yang diharapkan.
Proses Keputusan Investasi
Menurut Sharpe 'at.al' (1999: 11-14) terdapat lima prosedur (tahap) dalam membuat keputusan investasi yang menjadi proses investasi:
- Penentuan Kebijakan Investasi
- Melakukan Analisis Sekuritas
- Membentuk Portofolio
- Merevisi Portofolio
- Mengevaluasi Kinerja Portofolio
Penentuan Kebijakan Investasi
Meliputi penentuan tujuan investor dan besarnya kekayaan yang dapat diinvestasikan. Pertimbangannya adalah terdapat hubungan positif antara risiko dan return dalam strategi investasi. Tidak tepat bagi seorang investor mengatakan bahwa tujuannya adalah "hanya memperoleh laba yang tinggi." Dalam kondisi ini, yang tepat bagi seorang investor adalah menyatakan tujuannya; "selain untuk memperoleh laba yang tinggi, dengan memahami bahwa ada kemungkinan terjadinya rugi." Jadi, tujuan investasi seharusnya dinyatakan dalam risiko maupun return. Dapat kita katakan bahwa risiko dan return seperti dua sisi dari satu mata uang koin yang samaLangkah berikutnya adalah identifikasi potensi kategori aset keuangan yang akan dipilih ke dalam portofolio (kumpulan dari beberapa aset). Identifikasi ini berdasarkan pada tujuan investasi, besarnya kekayaan yang akan diinvestasikan , dan status pajak dari investor. Contoh: Tidak masuk akal, bagi investor yang tidak kena pajak berinvestasi pada sekuritas yang tidak kena pajak.
Kebijakan investasi merupakan batu pijakan bagi proses investasi. Sayangnya banyak investor yang mengabaikan hal ini.
Analisis Sekuritas
Tahap berikutnya adalah melakukan analisis sekuritas, meliputi penilaian sekuritas baik secara individu maupun kelompok sekuritas yang telah dipilih pada tahap penentuan kebijakan investasi. Tujuan penilaian ini adalah untuk mengidentifikasi sekuritas yang salah harga (mispriced).
Terdapat banyak pendekatan terhadap analisis sekuritas, namun pendekatan tersebut dapat dikelompokan ke dalam dua klasifikasi. Klasifikasi pertama adalah analisis teknikal, analis yang menggunakan pendekatan ini biasanya disebut analis teknis. Klasifikasi kedua adalah analisis fundamental, mereka yang menggunakan pendekatan ini biasanya disebut fundamentalis (ahli analisis fundamental).
Dalam bentuknya yang paling sederhana, analisis teknikal meliputi studi harga pasar saham dalam upaya meramalkan pergerakan harga masa depan untuk saham-saham tertentu. Pertama, harga-harga masa lalu dianalisis untuk menentukan trend atau pola gerakan harga. Kemudian, harga saham sekarang dianalisis untuk mengidentifikasi trend/pola yang muncul dan mirip dengan pola masa lalu. Pola saat ini yang cocok dengan pola masa lalu diharapkan akan terulang kembali.
Dalam bentuknya yang paling sederhana, analisis fundamental dimulai dengan mengestimasi bahwa true value (nilai sebeneranya) atau intrinsic value (nilai intrinsik) aset keuangan itu sama dengan nilai sekarang (present value) dari semua aliran kas (aliran tunai) yang diharapkan diterima oleh pemilik aset tersebut (investor). Karena itu, analis saham fundamentalis berupaya meramalkan saat dan besarnya aliran tunai dan kemudian mengonversikannya menjadi nilai sekarang dengan menggunakan tingkat diskonto (discount rate) yang tepat.
Analis fundamentalis tidak hanya mengestimasi tingkat diskonto saja tetapi juga aliran dividen dari suatu saham di masa depan, yang sama artinya dengan meramalkan pendapatan per lembar saham dan pembayaran dividen tunai (pay out ratio). Lebih jauh lagi tingkat diskonto harus diestimasi.
Setelah true value (misalnya dinotasikan dengan V) dari saham biasa suatu perusahaan ditentukan, nilai tersebut dibandingkan dengan harga pasar saham tersebut (misalnya, dinotasikan dengan P) dengan tujuan untuk melihat apakah saham telah dihargai dengan tepat (properly price). Saham yang memiliki V < P, disebut overvalued atau overpriced. Saham yang memiliki V > P, disebut undervalue atau underpriced. Besarnya perbedaan antara true value dan market price juga merupakan informasi penting karena keyakinan pendapat seorang analis bahwa harga saham tertentu tidak tepat bergantung pada besaran tersebut. Analis fundamental percaya bahwa kasus kesalahan dalam penentuan harga akan dikoreksi oleh pasar di masa depan, artinya harga saham yang undervalued akan mengalami kenaikan (appreciation) yang luar biasa. Sedangkan harga saham yang overvalued akan mengalami penurunan nilai (depreciation) yang luar biasa.
Pembentukan portofolio mencakup identifikasi aset-aset mana yang akan dijadikan investasi, juga menentukan besarnya bagian kekayaan investor yang akan diinvestasikan ke tiap aset tersebut.Dalam bentuknya yang paling sederhana, analisis fundamental dimulai dengan mengestimasi bahwa true value (nilai sebeneranya) atau intrinsic value (nilai intrinsik) aset keuangan itu sama dengan nilai sekarang (present value) dari semua aliran kas (aliran tunai) yang diharapkan diterima oleh pemilik aset tersebut (investor). Karena itu, analis saham fundamentalis berupaya meramalkan saat dan besarnya aliran tunai dan kemudian mengonversikannya menjadi nilai sekarang dengan menggunakan tingkat diskonto (discount rate) yang tepat.
Analis fundamentalis tidak hanya mengestimasi tingkat diskonto saja tetapi juga aliran dividen dari suatu saham di masa depan, yang sama artinya dengan meramalkan pendapatan per lembar saham dan pembayaran dividen tunai (pay out ratio). Lebih jauh lagi tingkat diskonto harus diestimasi.
Setelah true value (misalnya dinotasikan dengan V) dari saham biasa suatu perusahaan ditentukan, nilai tersebut dibandingkan dengan harga pasar saham tersebut (misalnya, dinotasikan dengan P) dengan tujuan untuk melihat apakah saham telah dihargai dengan tepat (properly price). Saham yang memiliki V < P, disebut overvalued atau overpriced. Saham yang memiliki V > P, disebut undervalue atau underpriced. Besarnya perbedaan antara true value dan market price juga merupakan informasi penting karena keyakinan pendapat seorang analis bahwa harga saham tertentu tidak tepat bergantung pada besaran tersebut. Analis fundamental percaya bahwa kasus kesalahan dalam penentuan harga akan dikoreksi oleh pasar di masa depan, artinya harga saham yang undervalued akan mengalami kenaikan (appreciation) yang luar biasa. Sedangkan harga saham yang overvalued akan mengalami penurunan nilai (depreciation) yang luar biasa.
Membentuk Portofolio
Di sini akan muncul isu Selektivitas (Selectivity), yaitu penentuan waktu dan diversifikasi perlu menjadi perhatian investor. Selektivitas juga disebut sebagai microforecasting, merujuk pada analisis sekuritas dan memfokuskan pada peramalan pergerakan harga masing-masing sekuritas. Penentuan Waktu (Timing), yang juga disebut macroforecasting, meliputi peramalan pergerakan harga saham biasa secara umum relatif terhadap sekuritas dengan bunga tetap, misalnya obligasi korporasi dan SPN.
Revisi Portofolio
Berhubungan dengan pengulangan secara berkala dari tiga langkah sebelumnya. Bisa jadi dari waktu ke waktu investor mengubah tujuan investasinya. Hal ini bermakna bahwa portofolio yang dipegang investor tidak lagi optimal. Oleh karena itu, investor membentuk portofolio baru dengan menjual portofolio yang dimilikinya dan membeli portofolio lain yang belum dimiliki.Motivasi lain adalah seiring dengan perjalanan waktu, terjadi perubahan harga sekuritas, sehingga sekuritas yang tadinya tidak menarik sekarang menjadi menarik dan bisa juga kebalikannya. keputusan seperti ini biasanya bergantung pada biaya transaksi untuk melakukan perubahan tersebut dan besarnya peningkatan pendapatan investasi portofolio yang baru.
Evaluasi Kinerja Portofolio
Meliputi penentuan kinerja portofolio secara berkala, tidak hanya berdasarkan return yang dihasilkan tetapi juga risiko yang dihadapi oleh investor. Jadi, diperlukan ukuran yang tepat tentang return dan risiko dan juga acuan yang relevan (benchmark).Berikut ini adalah Gambar Proses Investasi:
ASET KEUANGAN YANG TERSEDIA BAGI INVESTOR
Diskusi kita adalah tentang alternatif investasi yang penting yang tersedia bagi investor, yaitu instrumen pasar uang sampai dengan instrumen pasar modal, khususnya saham dan obligasi sampai instrumen derivatif. Investor bisa berinvestasi baik secara langsung (direct investing) maupun tidak langsung (indirect investing).
Yang dimaksud dengan investasi tidak langsung (indirect investing) adalah pembelian dan penjualan saham perusahaan investasi yang, pada gilirannya, memegang portofolio sekuritas (efek). Perusahaan investasi ini biasanya disebut sebagai reksa dana atau mutual fund (topik tentang reksa dana akan kita diskusikan pada sesi 2). Sedangkan yang dimaksud dengan investasi langsung (Direct Investing), investor membeli dan menjual sekuritas oleh diri mereka sendiri khususnya melalui pialang (broker).
Jenis-Jenis Utama Aset Keuangan Di Indonesia
DIRECT INVESTING:
- Sekuritas yang tidak dapat dipasarkan: Saving Deposit, Certificates of Deposit
- Money Market (Pasar Uang) : Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Negotiable Certificates of Deposit (NCD), Commercial Paper (CP), Eurodollars, Repurchase Agreements (REPO), Banker's Acceptances (BA)
- Capital Market (Pasar Modal): Fixed Income
- Government (SUN)
- Government Retail (ORI)
- Corporates (Perusahaan
- Capital Market (Pasar Modal): Equities
- Preferred Stocks (Saham Istimewa)
- Common Stocks (Saham Biasa)
- Derivatives Market: Option, Future Contracts for Certain Commodities
INDIRECT INVESTING:
- Investment Companies:
- Unit Investment Trust
- Open End
- Money Market Mutual Fund
- Stock, Bond, and Income Funds
- Close End
- Exchange Traded Funds
(Jones et al: 2009: 25)
CONTOH PERHITUNGAN SEKURITAS PASAR UANG
CONTOH PERHITUNGAN SEKURITAS PASAR UANG
Sekuritas pasar uang umumnya dijual dengan diskon. Berikut ini adalah Rumus
Perhitungan Discount Yield (DY) dan Investment Yield (IY).
Konvensi di Indonesia perhitungan discount yield (DY) untuk SBI menggunakan 360 hari dalam setahun. Yield ini dihitung seperti tersebut di atas. Discount yield understated untuk aktual yield investor karena menggunakan basis hari per tahun 360 hari.
Metode investment yield (IY) juga disebut sebagai bond equivalent yield dan coupon equivalent yield dapat digunakan untuk mengoreksi kekurangan tersebut. Rumus kedua sebagaimana dijelaskan di atas.
Contoh:
Joe membeli suatu T-Bill dengan face value $100,000 dan
untuk itu Joe membayar $97,000. Jatuh tempo dalam 279 hari. Berapakah bank
discount yield dan Investment Yield?
SEKURITAS PASAR MODAL
Karakteristik sekuritas pasar modal adalah:
Karakteristik sekuritas pasar modal adalah:
- Sekuritas utang yang jatuh temponya lebih dari satu tahun dan kepemilikan saham lebih berisiko dari pada sekuritas pasar uang
- Sekuritas Berpendapatan tetap (Fixed-income securities) memiliki skedul pembayaran tertentu: tanggal dan jumlah bunga serta pembayaran pokok telah diketahui terlebih dahulu
Karakteristik Obligasi:
- Pembeli obligasi berkupon yang baru diterbitkan adalah meminjamkan uang ke penerbit obligasi tersebut yang setuju membayar kembali pokok dan bunga
- Obligasi adalah fixed-income securities. Pembeli mengetahui arus kas masa depan dan mengetahui pembayaran bunga dan pokok
- Jika dijual sebelum jatuh tempo, harga akan bergantung pada tingkat bunga yang berlaku pada saat dijual
- Penetapan harga (Prices Quoted) sebagai persentase dari nilai pari
- Pembeli
obligasi harus membayar harga obligasi plus accrued interest sejak pembayaran
bunga tengah tahunan terakhir. Dalam penetapan harga tanpa accrued interest
- Jika dijual dengan premium, artinya harga jual tersebut di atas nilai pari. Jika dijual dengan discount artinya harga jual tersebut di bawah di bawah nilai pari.
Contoh Perhitungan Accrued Interest
Obligasi
Bank BTN IX tahun 2003, memiliki tingkat bunga 12,50% p.a.dengan pembayaran
kupon 6 bulan sekali dengan pembayaran kupon terakhir adalah 28 Januari 2005,
dan jika settlement date-nya 19 Juli 2005, berapakah accrued interest yang
terutang untuk nilai nominal Rp 1 Milyar ? (Sumber: Agus
Salim, PT. Trimegah Securities, Tbk.)
Jawab:
Nilai nominal = Rp 1 Milyar
Kupon = 12,50%
Total hari = Januari(2) + Februari(30) + Maret(30) + April(30) + Mei(30) +
Juni(30) + Juli (19)= 171 hari
Juni(30) + Juli (19)= 171 hari
Inovasi Dalam Fitur Obligasi
Zero-coupon
bond
- Dijual dengan harga diskon dan ditebus (redeemed) untuk nilai nominal pada saat jatuh tempo
- Rate of return tetap, menghilangkan risiko re-investasi
- Merespon dengan tajam terhadap perubahan tingkat bunga
- Tidak populer bagi investor yang terkena pajak
- Dapat memiliki fitur “call”
Catatan:
Penerbit
zero coupon bond di Indonesia adalah hanya pemerintah. Tidak ada zero coupon
bond dari korporasi atau agen pemerintah pada awal tahun 2008.
Jenis-jenis
Obligasi Utama Di AS
- Sekuritas pemerintah federal (contoh, T-bonds)
- Di AS Sekuritas agensi pemerintah (contoh, GNMAs)
- Federally sponsored credit agency securities (Contoh, FNMAs, SLMAs)
- Municipal securities: General obligation bonds, Revenue bonds. Untuk jenis obligasi ini, memiliki implikasi pajak bagi investor.
Obligasi
Korporasi
Biasanya
surat utang tanpa jaminan yang memiliki masa jatuh tempo 20-40 tahun, membayar
bunga tengah tahunan, callable, dengan nilai pari $1,000
- Callable bonds memberikan hak kepada penerbitnya untuk melunasi utangnya sebelum jatuh tempo
- Convertible bonds (obligasi konversi) dapat ditukar dengan aset lain sesuai dengan kebijakan ketika obligasi tersebut diterbitkan
- Risiko yang mungkin adalah penerbit tidak bisa membayar (default) baik kupon maupun pokok
Pemeringkat
Obligasi
- Tingkat relatif kemungkinan default
- Organisasi Pemeringkat
Standard and Poors
Corporation (S&P)
Moody’s Investors
Service Inc
Di Indonesia: Lembaga
Pemeringkat Efek (Pefindo)
- Perusahaan penilai melakukan analisis kredit untuk kepentingan investor
- Penekanan pada kemungkinan default relatif penerbit
Proses
Pengukuran Risiko Kredit
Metodologi Dan Kriteria
Pemeringkat
Obligasi
Peringkat
investasi sekuritas
Peringkat
AAA, AA, A, BBB
Biasanya
investor institusional terbatas pada empat kategori ini
Sekuritas
spekulatif
Peringkat
BB, B, CCC, C
Ketidakpastiannya
signifikan
Obligasi
peringkat C tidak membayar bunga/kupon
Untuk
jelasnya lihat Tabel berikut:
Securitization
(Sekuritisasi)
Transformasi
aset tidak likuid, pinjaman individu yang berisiko menjadi asset-backed
securities (Sekuritas Beragun Aset)
Marketable securities
yang dijamin oleh kredit mobil, Tagihan credit-card, pinjaman usaha kecil, dan
sewa guna usaha
Yields-nya
tinggi, jatuh temponya pendek, peringkat untuk investasi.
Sekuritas
Ekuitas
Menunjukkan
kepemilikan dalam perusahaan
Menunjukkan
kendali atas manajemen (sekurang-kurangnya dalam teori)
Hak
Penentuan Suara Penting (Voting rights
important )
Menunjukkan
kewajiban yang terbatas
Investor hanya
bertanggung jawab sebesar dana yang diinvestasikan - jika perusahaan bangkrut
Saham
Istimewa (Preferred Stocks)
- Hybrid security karena memiliki fitur baik utang maupun ekuitas
- Pemegang saham istimewa dibayar setelah pemilik utang tetapi sebelum pemegang saham biasa
- Dividen diketahui terlebih dahulu dan dalam jumlah yang tetap:
- Bisa jadi dividen kumulatif dihilangkan
- Sering dikonversi menjadi saham biasa
- Tingkat dividen bervariasi
Saham Biasa
(Common Stocks)
- Pemegang saham biasa adalah klaim sisa atas laba dan aset
- Par value adalah face value dari suatu saham, biasanya nilai tersebut secara ekonomi tidak signifikan
- Nilai buku adalah nilai akuntansi dari suatu saham
- Market value adalah harga pasar sekarang dari suatu saham
- Dividen merupakan pembayaran tunai kepada pemegang saham
- Dividend yield merupakan komponen return yaitu =D/P
- Payout Ratio adalah rasio dividen terhadap laba
- Dividen saham adalah pembayaran kepada pemegang saham dalam bentuk saham
- Stock split adalah penerbitan saham tambahan sesuai dengan proporsi saham yang beredar. Implikasinya: nilai buku dan nilai pari berubah
- P/E ratio adalah harga pasar saham saat dibagi dengan laba perusahaan per saham
Investasi
Secara Internasional
Investasi
Langsung (direct investing)
- Pialang saham AS dapat membeli dan menjual efek pada bursa efek luar negeri
- Perusahaan asing dapat mendaftar efek mereka di bursa AS atau Nasdaq
- membeli ADR’s (American Depository Receipts)
- Efek yang mewakili kepentingan kepemilikan ekuitas pada perusahaan asing
- Investor terisolasi dari fluktuasi mata uang
Derivative
Securities
- Efek yang nilainya diperoleh dari efek yang lain
- Kontrak Futures dan Options adalah kontrak standar dan kinerjanya dijamin oleh pihak ketiga
- Memerlukan Risk management tools
- Warrants merupakan opsi yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membeli sejumlah saham biasa pada harga dan waktu tertentu (biasanya beberapa tahun)
Options
(Kontrak Opsi Saham)
- Opsi yang diperdagangkan di bursa diciptakan oleh investor, bukan oleh perusahaan
- Call (Put): Pembeli memiliki hak tetapi bukan kewajiban untuk membeli (menjual) dalam jumlah yang tetap dari (kepada) penjual pada harga yang tetap sebelum (pada( tanggal tertentu
- Hak ini dijual di pasar dengan suatu harga
- Meningkatkan kemungkinan return
Futures (Kontrak Berjangka)
Futures contract: Perjanjian standar antara pembeli dan
penjual untuk mengirimkan suatu fixed asset di masa depan dengan harga tertentu
- Suatu “good faith deposit,” biasa juga disebut “margin”, diperlukan oleh pembeli dan penjual untuk mengurangi risiko gagal bayar (default risk)
- Digunakan untuk melindungi dari risiko perubahan harga
End






nama : widiastari shabrina putri
ReplyDeletenim : 023100172
pak saya tidak mengerrti pada paragraf k 21, mengenai " membentujk portofolio" dengan istilah "microforecasting" apa artinya pak ?
Microforecasting adalah merujuk pada analisis sekuritas dan memfokuskan pada peramalan pergerakan harga sekuritas. Misalnya kita menganalisis saham A dan B dan kemudian meramalkan apakah harga sekuritas A dan B tersebut di masa depan akan naik atau turun.
Deletesaya kira demikian.
Nama:finda intan zurachman
ReplyDeleteNim:023100177
Pak, saya belum mengerti penyabab munculnya isu selektivitas,contoh yang nyata nya gimana ya pak ?
nama : Juni Aditya Ning Tyas
ReplyDeletenim : 023100149
pak, saya belum mengerti mengenai Convertible bonds, apakah kejadian seperti ini pernah terjadi di Indonesia? dan contohnya apa ya pak?
Nama : Gitta Destalya Adrian Nova
ReplyDeleteNIM : 023100160
Pak saya belum mengerti tentang "Risk Seeking (Lovers)" disitu disebutkan ada "dua portofolio yang memiliki ekspektasi return", dua portofolio yang memiliki ekspektasi return itu apa saja ya pak?
Nama : Ghea Permata Sari
ReplyDeleteNim : 023100154
Pak, dari contoh di atas tersebut apakah ada contoh resiko yang lain yang bisa menggagalkan suatu investasi?
Ghea tolong pertanyaannya diperjelas atau lebih spesifik?
Deletenama dev
ReplyDeleteNIM 023100199
PAK SAYA ingin menanyakan,apa sebabnya saham ORI kurang diminati?
Nama : Debby Putri Setiabudi
ReplyDeleteNim : 023100173
Dari penjelasan mengenai investasi di atas menurut saya sudah cukup jelas..
Tetapi saya ingin bertanya mengapa banyak investor yang mengabaikan kebijakan investasi padahal dari keterangan di atas kebijakan investasi merupakan batu pijakan yang penting untuk proses investasi ?
Nama : Muhammad Luthfi Perdana
ReplyDeleteNIM : 023101292
selamat malam pak, di paragraf 19 ada kalimat "Analis fundamental percaya bahwa kasus kesalahan dalam penentuan harga akan dikoreksi oleh pasar di masa depan, artinya harga saham yang undervalued akan mengalami kenaikan (appreciation) yang luar biasa. Sedangkan harga saham yang overvalued akan mengalami penurunan nilai (depreciation) yang luar biasa". bagaimana cara saham yg undervalued bisa mengalami kenaikan yang luar biasa begitu juga sebaliknya untuk saham yg overvalued pak?
Nama : Wisda Puspita Sari
ReplyDeleteNim : 023100162
Dari lecture ini saya ingin bertanya mengenai revisi portofolio yang di lakukan investor .. Apakah penyebab revisi tersebut hanya di karenakan perubahan Harga sekuritas dan perubahan tujuan investasi atau ada penyebab lainnya?
Nama :Baso Rukman
ReplyDeleteNim : 023101275
pak saya ingin bertanya tentang analisis sekuritas,Bagaimana cara mengindentifikasi sekuritas yang salah harga dan cara melindungi agar tidak kesalahan pada sekuritas ???
Nama : nabila
ReplyDeleteNim : 023100147
Saya ingin bertanya mengapa sekuritas utang yang jatuh temponya lebih dari satu tahun dan kepemilikan saham lebih berisiko dari pada sekuritas pasar uang ?
Nama : Natalis
ReplyDeleteNim : 023101267
menanyakan sekedar kontrak berjangka...
bapak argamaya saya ingin menanyakan siapa saja pelaku kontrak berjangka yang diperdangkan di bursa berjangka?
Nama : Siska Permata Sari
ReplyDeleteNIM : 023101202
Selamat Malam pak, dalam pembahasan Inovasi Dalam Fitur Obligasi pada Zero Coupon Bond dituliskan bahwa "tidak popular bagi investor yang terkena pajak" mengapa demikian ya pak? Dan bagaimana jangka waktu pada zero coupon bond ini, apa termasuk investasi jangka panjang atau pendek? Serta mengapa penerbit zero coupon di indonesia hanya pemerintah? Tidak Ada dari korporasi Dan agen pemerintah? Mohon penjelasan nya ya pak :) terimakasih..
Nama : Nurul Hilda Anjani S
ReplyDeleteNIM : 023114055
Pada Selektivitas (Selectivity),disebutkan bahwa penentuan waktu dan diversifikasi perlu menjadi perhatian investor. Untuk penentuan waktu yang tepat itu sendiri kapan pak ? terimakasih...
Ratih permatasari, 023101214
ReplyDeletePak untuk seorang pemula yang ingin berinvestasi, menurut bapak sebaiknya memilih investasi dalam bentuk apa? Terimakasih.
Nama : Agisni Aulia
ReplyDeleteNIM : 023100134
Pak,saya ingin bertanya..saya msh blm paham dengan pembahasan "Jika dihadapkan pada dua portofolio yang memiliki ekspektasi return yang sama, investor ini akan memilih portofolio yang memiliki risiko yang lebih besar"
mengapa yang di pilih risknya besar ya?
Terima kasih pak :)
nama: eka daris nurul fazri
ReplyDeletenim: 023101283
pak saya ingin bertanya mengapa dengan adanya beberapa asset keuangan di Indonesia, tetapi hutang negara kita belum cukup tertutupi?
Nama : Iqbal
ReplyDeleteNIM : 023101239
Pak,apa alasan yang mendorong seorang investor menjadi risk seeking ?
Nama : Dimas Dwi Ananto
ReplyDeleteNim : 023092028
pak mau tanya apakah yang di maksd dengan Government (SUN)Government Retail (ORI)Corporates (Perusahaan ) . terima kasih pak
nama : Arina Hafiza
ReplyDeletenim : 023100136
Pak saya masih kurang paham yg dimaksud dengan fitur call pada zero coupun bond, dan untuk apa? terimakasih
nama :Anik wulandari
ReplyDeletenim ;023101227
malam pak saya mau taya resiko-resiko apa aja yang kita bakal dapet jika kita melakukan investasi?
investasi jenis apa yang bagus?